Realita Jaminan Kesehatan di Masyarakat Indonesia

Bookmark and Share
Realita Jaminan Kesehatan di Masyarakat Indonesia


Joga Pamayanti (25) memperjuangkan nyawa ibunya, Laurentia Endang Istanti (52), yang terbaring kritis di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Joga mendatangi Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Depok untuk meminta surat jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).

"Ibu saya sakit dan terlantar tidak mau ditangani rumah sakit. Saya sudah berusaha sebagai anak, tapi tidak bisa. minta tolong ibu saya," ujar Joga sambil menangis di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Kamis (16/02/12).

Menurut warga Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok ini, ibunya menderita kanker serviks stadium tiga. Pada Selasa, 14 Februari 2012, ibunya harus keluar dari Rumah Sakit karena tidak ada biaya.

"Haruskah mama saya dibawa pulang dan menunggu mati," jerit Joga kepada petugas Dinkes.

Joga mengatakan, saat ini ibunya sedang kritis di rumah singgah belakang RSCM, pihak rumah sakit terus menerus menanyakan surat jaminan bila memang tidak ada biaya. Dalam mengurus surat tersebut,, pihak Puskesmas Rangkapan Baru belum menyetujuinya, dengan alasan masih menunggu keputusan Dinkes. Padahal, keluarga ini sudah mengurus kartu Jaminan Kesehatan (Jamkesda) mulai 12 November 2012.

Kepala UPT Jamkesda, Enny mengatakan pihaknya sudah melakukan verifikasi terkait pengajuan itu. Namun, dari sembilan syarat dan kriteria yang diminta, pihak keluarga hanya mampu memenuhi lima syarat. "Kami juga telah membicarakannya pada Joga," katanya.

Menurut Enny, pihaknya sudah memberikan pengarahan supaya dapat dibantu. Verifikasi, yang telah dilakukan petugas menemukan harga rumah kontrakan itu Rp 10 juta per tahun. Hal tersebut yang membuat pihak Dinkes menyatakan keluarga Laurentia tidak tergolong miskin. Namun, kata Enny, jika tetap dipaksakan pihaknya akan melakukan verifikasi ulang.

Hingga saat ini, Joga terlihat tetap memperjuangkan surat jaminan yang diminta RSCM, agar ibunya bisa kembali dirawat.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger